Peluncuran KHGT pada hari Rabu 29 Zulhijah 1446 bertepatan tanggal 25 Juni 2025 di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta mendapat perhatian luas dari berbagai media nasional dan internasional. Beberapa media yang meliput acara ini antara lain: Kompas, Antara, Disway, Kumparan, Suara Muhammadiyah, Republika, Kompas, Muhammadiyah or.id, Aisyiyah.or.id, Media Sosial dan Streaming (YouTube (Muhammadiyah Channel, TV Muhammadiyah), Instagram (lensamu, Khittah Berkemajuan), Berdasarkan analisis isi berita ada empat poin penting, yaitu 1). Fokus pada Persatuan Umat Islam. Mayoritas media menyoroti KHGT sebagai upaya Muhammadiyah dalam menyatukan umat Islam melalui penyeragaman kalender Hijriah. Kompas mengutip Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang menyatakan bahwa KHGT adalah langkah penting dalam perjalanan Muhammadiyah untuk berkhidmat bagi dunia Islam dan peradaban umat manusia. 2). Pendekatan Ilmiah dan Syariah. Media seperti Republika dan Antara menekankan bahwa KHGT menggabungkan prinsip hisab global dengan visibilitas hilal sebagai dasar kriteria, menggabungkan akurasi ilmu falak dengan semangat konsensus umat. KHGT dianggap sebagai solusi atas perbedaan penetapan awal Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha yang selama ini kerap memecah belah umat Islam. 3). Tantangan dan Respons Ormas Lain. Disway melaporkan bahwa meskipun KHGT mendapat sambutan positif, beberapa organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU) tetap konsisten dengan metode rukyatul hilal. Hal ini menunjukkan adanya tantangan dalam penerimaan KHGT secara luas, dan 4). Dukungan dari Tokoh dan Lembaga Internasional. Peluncuran KHGT dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, serta tokoh-tokoh dari berbagai negara Islam dan organisasi internasional. Hal ini menunjukkan dukungan dan perhatian global terhadap inisiatif ini. Dukungan juga datang dari jaringan profesional dan diaspora Muslim internasional, yang melihat KHGT sebagai langkah strategis menuju kohesi umat global dalam menyambut hari-hari besar Islam secara serempak.
