Kompas
Sejarah Asal-Usul Kompas
Kompas adalah alat navigasi yang menggunakan medan magnet bumi untuk menunjukkan arah. Asal-usulnya dapat ditelusuri ke peradaban Tiongkok Kuno, kemudian berkembang dan menyebar ke dunia Islam serta Eropa.
1. Penemuan Awal di Tiongkok (sekitar abad ke-2 SM – abad ke-1 M)
Kompas pertama kali dikembangkan di Tiongkok, kemungkinan pada masa Dinasti Han (202 SM – 220 M).
Awalnya digunakan bukan untuk navigasi, tetapi untuk feng shui (menentukan arah yang baik dalam tata letak bangunan).
Kompas pertama berbentuk “lodestone” (batu magnet alami) yang diletakkan di atas papan atau mangkuk berisi air.
2. Penggunaan untuk Navigasi (abad ke-9 – abad ke-11 M)
Pada abad ke-9 M, sumber Tiongkok mencatat penggunaan kompas untuk navigasi laut.
Abad ke-11 M, kompas kering mulai dikembangkan, di mana jarum magnet dipasang pada sumbu agar bisa bergerak bebas.
3. Penyebaran ke Dunia Islam (abad ke-12 M)
Melalui jalur perdagangan, teknologi kompas sampai ke dunia Islam.
Ahli geografi Muslim, seperti Al-Idrisi (abad ke-12 M), mencatat penggunaan kompas dalam navigasi laut di wilayah Mediterania.
Muslim Spanyol dan pelaut Arab turut menyebarkan teknologi ini ke Eropa.
4. Penyebaran ke Eropa (abad ke-12 – abad ke-13 M)
Abad ke-12 M, orang Eropa mulai mengenal kompas dari pedagang Muslim dan Tiongkok.
Roger Bacon (1214–1292 M) dan ilmuwan lainnya mulai meneliti kompas secara ilmiah.
Abad ke-13 M, pelaut Eropa menggunakan kompas dalam ekspedisi samudera.
5. Perkembangan Modern (abad ke-16 – sekarang)
Abad ke-16 M, kompas berkembang dengan jarum magnet yang lebih stabil dan dibagi dalam 32 arah mata angin.
Abad ke-20 M, muncul kompas gyro dan kompas digital yang lebih akurat untuk keperluan militer dan penerbangan.
Kesimpulan
Kompas pertama kali ditemukan di Tiongkok untuk keperluan feng shui dan kemudian digunakan dalam navigasi.
Dunia Islam memainkan peran penting dalam menyebarkan teknologi kompas ke Eropa.
Eropa kemudian menyempurnakan kompas, yang berkontribusi pada eksplorasi dunia selama Zaman Penjelajahan.
Kompas tetap menjadi alat penting dalam navigasi hingga era modern, meskipun kini telah banyak digantikan oleh teknologi GPS.