Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) telah dilaunching pada tanggal 29 Zulhijah 1446/ 25 Juni 2025 oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. Hal ini menunjukkan sejak tanggal 1 Muharam 1447/26 Juni 2025, KHGT secara resmi mulai dipergunakan. Kehadirannya direspons positif. Berbagai tokoh baik dalam maupun luar negeri mengapresiasi langkah yang ditempuh Muhammadiyah. Bahkan ada yang mengatakan langkah yang ditempuh Muhammadiyah merupakan sebuah pengorbanan yang luar biasa meninggalkan konsep wujudul hilal yang selama ini dipedomani demi terwujudnya kalender Islam pemersatu dengan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia. Konsep ini dikenal dengan Kalender Hijriah Global Tunggal.
HisabMu Jembatan Memahami KHGT
Konsep KHGT lebih kompleks dibandingkan wujudul hilal. Wujudul Hilal hanya menghitung lokasi wilayatul hukmi dari Sabang sampai Merauke. Sementara itu, proses perhitungan KHGT lebih kompleks dan bersifat global sehingga kerja manual dianggap kurang memadai. Untuk itu proses perhitungannya memerlukan kehadiran aplikasi yang memadai dan akurasinya dapat dipertanggungjawabkan. Realitas ini muncul saat Halaqah Nasional Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang diselenggarakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tanggal 20-21 Syawal 1446/19-20 April 2025 di Grand Rohan Hotel Yogyakarta. Akhirnya diputuskan pembentukan Tim Khusus Kalender Islam yang terdiri dari ulama dan astronom untuk mengkaji kompleksitas KHGT.
Menindaklanjuti hasil Halaqah Nasional KHGT tersebut, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhamnadiyah membentuk Tim Pengembangan Perangkat Lunak Kalender Hijriah Global Tunggal berdasarkan Surat Keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor : 02/KEP/I.I/B/2025 tertanggal 30 Syawal 1446/29 Mei 2025. Tim ini terdiri 18 orang. Pengarah Hamim Ilyas, Susiknan Azhari, Muhammad Rofiq Muzakkir, dan Oman Fathurohman SW. Ketua Ruswa Darsono dan Sekretaris Adi Damanhuri. Adapun anggota, yaitu Sriyatin Shodiq, Amirul Muslihin, Kasmui, Nashiruddin Darajat, Syamsu Alam Darajat, M. Muadz Dzulikrom, Ikhlasul Amal, Akfa Narendra, Moh. Umar Burhanuddin, M. Sahlan Rosyidi, dan Tedi Supriadi.
Pertemuan pertama dilaksanakan secara luring pada hari Ahad-Senin 28-29 Syawal 1446/27-28 April 2025 di Kantor Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Pertemuan ini bersifat brainstorming untuk mendesain rancang bangun aplikasi yang ingin diwujudkan dan mekanisme kerja. Tim dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu pertama, Tim Python, Website, dan Mobile. Kedua, Tim Data Pendukung, dan Ketiga, Tim Verifikasi. Tim bekerja secara maraton. Setiap pekan dilakukan pertemuan secara daring melaporkan hasil kerja masing-masing tim hingga larut malam. Pada hari Sabtu–Ahad, 26–27 Zulkaidah 1446 H / 24–25 Mei 2025 diselenggarakan Workshop Software Hisab Muhammadiyah di The Atrium Hotel & Resort Yogyakarta. Workshop ini bertujuan memastikan perkembangan pembuatan aplikasi sekaligus mengevaluasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Konsep “Daratan Amerika” : Penyebab Utama Perbedaan Antara Kalender Hijriah Global Turki dan Kalender Hijriah Global Tunggal.
Dalam Workshop Software tersebut Ketua dan Sekretaris Tim mempresentasikan perkembangan aplikasi yang telah dihasilkan, yaitu aplikasi website, android, dan desktop. Begitu pula tim verifikasi juga menyampaikan hasil review berbagai aplikasi, khususnya antara HisabMu dan Diyanet tentang awal Ramadan 1447 H. Selanjutnya Tim Verifikasi menyimpulkan bahwa Diyanet tidak konsisten antara teori dan praktik sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Menurut data yang ditampilkan Tim Verifikasi pada tanggal 17 Februari 2026 ada beberapa wilayah di Ujung Alaska sudah memenuhi ketinggian 5 derajat dan elongasi 8 derajat. Wilayah tersebut dianggap masuk daratan Amerika sehingga awal Ramadan 1447 seharusnya ditetapkan tanggal 18 Februari 2026 karena sudah memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 2. Menyikapi hal ini MTTPPM berkirim surat ke Diyanet konsultasi tentang perbedaan awal Ramadan 1447 H.
Pada tanggal 19 Mei 2025 pihak Diyanet merespons dan menjelaskan bahwa pada tanggal 29 Syakban 1447 bertepatan denggan hari Selasa tanggal 17 Februari 2026, menurutnya kriteria hanya terpenuhi di Samudra Pasifik dan Kepulauan Aleutian/Fox. Menurutnya pula wilayah tersebut tidak dianggap sebagai daratan utama Amerika karena kepadatan penduduk rendah sehingga awal Ramadan 1447 ditetapkan jatuh pada tanggal 19 Februari 2026. Realitas ini menjadi catatan Tim Pengembang Aplikasi. Berkat keikhlasan dan kolaborasi antar generasi Aplikasi HisabMu dapat dihadirkan saat launching KHGT. Ketiga Aplikasi HisabMu (website, android, dan desktop) secara resmi dirilis ketika Musyawarah Wilayah Tarjih III Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah di Bapeltan, Krajan 1, Soropadan, Pringsurat, Temanggung pada hari Sabtu 17 Muharam 1447/12 Juli 2025. Kehadirannya akan sangat membantu masyarakat luas dalam memahami KHGT. Pada versi website tersedia berbagai pilihan, antara lain : KHGT dan Peta, bagian ini berisi Kalender Hijriah Global Tunggal disertai peta selama 30 tahun (1447-1477 H). Peta ini memudahkan dalam memahami konsep awal bulan kamariah menurut KHGT. Selain itu tersedia “Dokumen” yang berisi 114 e-book tentang KHGT. Aplikasi HisabMu hakikatnya milik bersama sehingga terbuka untuk dikritisi dan dikoreksi agar lebih sempurna
Pasca launching Tim Pengembang Aplikasi HisabMu terus bekerja dan mengevaluasi baik persoalan teknis, metodologis, dan substansi. Tantangan yang dihadapi adalah mewujudkan aplikasi yang akurat dan menghasilkan kesimpulan yang sama dengan para pengguna Kalender Hijriah Global Tunggal hasil Konferensi di Istanbul Turki 1437/2016. Saat ini yang krusial sebagaimana diuraikan sebelumnya adalah persoalan penentuan awal Ramadan 1447 H. Sebetulnya secara akademik perbedaan yang terjadi adalah hal yang wajar karena perbedaan dalam memahami konsep “daratan Amerika”. Jika merujuk hasil resolusi Turki tidak ditemukan uraian yang menjelaskan secara rinci konsep daratan Amerika. Dalam konteks ini sebaiknya perlu ada dialog dan pengambilan keputusan dengan memerhatikan kemaslahatan bersama. Salah satu hal yang perlu diingat bersama bahwa kehadiran Kalender Hijriah Global Tunggal untuk mewujudkan prinsip satu hari satu tanggal.
Jika masing-masing pihak bertahan dengan pandangannya maka akan mengakibatkan terjadinya perbedaan internal pengguna KHGT dalam penentuan awal Ramadan 1447 H. Hal ini tentu tidak sesuai spirit awal mewujudkan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Dalam masa transisi tentu banyak hal belum terpikirkan sebelumnya sebagai pedoman bersama agar spirit satu hari satu tanggal dapat diimplementasikan dan bersesuaian antara teori dan praktik alias tidak ada keretakan antara kata dan laku. Peristiwa ini memberi inspirasi bagi pengguna KHGT untuk menghadirkan pedoman dan ketentuan operasional bersama. Pedoman dan ketentuan bersama bukan sesuatu yang “sakral”. Tetapi sangat diperlukan untuk panduan bersama. Sekiranya dalam perjalanan ada hal-hal yang belum terpikirkan maka perlu dilakukan revisi.
Awal Ramadan 1447 H : 18 atau 19 Februari 2026?
Penentuan awal Ramadan 1447 merupakan ujian membangun “kebersamaan” satu hari satu tanggal bagi sesama pengguna KHGT. Hingga saat ini pengguna KHGT yang sudah merilis awal Ramadan 1447 adalah Diyanet, Fiqh Council of North America (FCNA), dan Muhammadiyah. Diyanet menetapkan awal Ramadan 1447 jatuh pada hari Kamis, tanggal 19 Februari 2026, sedangkan FCNA menetapkan awal Ramadan 1447 jatuh pada Rabu, tanggal 18 Februari 2026. Sementara itu Muhammadiyah ada dua versi. Pertama versi cetak yang diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah tertulis awal Ramadan 1447 jatuh pada hari Kamis, 19 Februari 2026 sesuai hasil Munas Tarjih XXXII di Pekalongan dan Tanfidz Pengembangan Pedoman Hisab Muhammadiyah Tentang Kalender Hijriah Global Tunggal, Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 86/KEP/I.0/B/2025. Kedua versi aplikasi HisabMu KHGT tertulis awal Ramadan 1447 H jatuh pada hari Rabu, 18 Februari 2026.
Dengan memerhatikan uraian dan gambar 1 peta KHGT di atas penentuan awal Ramadan 1447 H tergantung pemahaman terhadap konsep “daratan Amerika”. Pada gambar di atas disimbolkan titik hijau posisi koordinat 56° 48′ 48,64″ LU dan 158° 51′ 44,16″ BB tepatnya di sepenanjung Alaska. Apakah sepenanjung Alaska termasuk daratan Amerika? Disinilah persoalan intinya apakah awal Ramadan 1447 jatuh pada hari Rabu atau Kamis tanggal 18 atau 19 Februari 2026, keduanya dapat “dibenarkan” sesuai hasil ijtihad yang dilakukan dalam melihat posisi sepenanjung Alaska. Namun secara organisasi sebaiknya hasil Munas Tarjih ke-32 di Pekalongan dan Tanfidz Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjadi acuan utama. Begitu pula hasil Diyanet juga perlu diperhatikan jika yang diinginkan kemaslahatan dan kebersamaan dalam merealisasikan kalender hijriah pemersatu.
Wa Allahu A’lam bi as-Sawab.
Artikel ini telah dimuat di IBTimes pada tanggal 27 Muharam 1447/22 Juli 2025. Penulis Susiknan Azhari, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.