Pada tanggal 27 Mei 2025 – Umat Islam di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, kembali diingatkan untuk memanfaatkan momen Hari Kiblat atau Rashdul Qiblah sebagai sarana memverifikasi arah kiblat secara tepat. Peristiwa ini terjadi ketika matahari tepat berada di atas Kakbah, sehingga arah bayangan benda tegak lurus dapat dijadikan acuan untuk menentukan arah kiblat. Menurut data astronomi, pada tahun 2025 fenomena Hari Kiblat akan terjadi dua kali, yaitu pada Rabu, 27 Mei 2025 pukul 16.18 WIB, dan Kamis, 15 Juli 2025 pukul 16.27 WIB. Pada saat-saat tersebut, posisi matahari berada tepat di atas Kakbah di Mekah, sehingga semua bayangan benda tegak lurus di tempat yang masih terkena sinar matahari akan menunjuk langsung ke arah kiblat. “Ini kesempatan langka dan sangat praktis. Tanpa alat bantu canggih, siapa pun bisa mengecek arah kiblat hanya dengan tongkat atau benda tegak lainnya,” jelas Susiknan Azhari, Guru Besar Astronomi Islam dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Untuk itu dihimbau masyarakat, takmir masjid, dan pengelola musala untuk memanfaatkan fenomena ini dengan menyesuaikan arah kiblat sesuai hasil pengamatan bayangan saat Hari Kiblat. Hal ini penting untuk memastikan kesesuaian arah ibadah dengan posisi Kakbah, sebagai bagian dari kesempurnaan salat. Untuk melaksanakan pengamatan Hari Kiblat, berikut langkah-langkah sederhana (1) Letakkan benda tegak lurus (misalnya tongkat atau botol) di tempat yang datar dan terkena sinar matahari, (2) Amati arah bayangan benda tersebut tepat pada waktu yang telah ditentukan, dan (3) Arah berlawanan dari bayangan adalah arah kiblat. Hari Kiblat menjadi momen edukatif sekaligus pengingat pentingnya akurasi dalam beribadah. Dengan pemahaman dan partisipasi masyarakat, diharapkan akurasi arah kiblat dapat semakin merata hingga ke pelosok negeri.
