Yogyakarta —Founder Galeri Astronomi Islam, Susiknan Azhari menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi yang tinggi atas terbitnya buku Python for Islamic Astronomy: Modern Computational Approaches to Hijri Calendar, Qibla, and Prayer Times karya Muhamad Syazwan Faid dkk. Buku ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan astronomi Islam modern berbasis komputasi. Karya ini memperkenalkan penggunaan bahasa pemrograman Python untuk meningkatkan akurasi dan visualisasi data dalam bidang astronomi Islam. Dengan pendekatan ilmiah dan teknologi mutakhir, buku ini mengulas metode astronomi dan komputasi modern untuk penentuan awal bulan Hijriah, arah kiblat, dan waktu salat melalui algoritma presisi dan prinsip matematika yang terukur. Selain itu, pembahasan mengenai analisis visibilitas hilal dan perhitungan rukyat bulan menjadi salah satu nilai unggul yang memperkaya khazanah keilmuan falak kontemporer. Bab-bab lanjutan juga memberikan panduan praktis dalam pengembangan aplikasi digital seperti kompas kiblat, tampilan posisi matahari, serta grafik visibilitas bulan secara interaktif. Susiknan Azhari menilai bahwa hadirnya buku ini membuka ruang kolaborasi antara ulama, akademisi, dan pengembang teknologi dalam memajukan studi astronomi Islam berbasis sains dan data. “Integrasi antara tradisi keilmuan Islam dan teknologi modern seperti Python adalah bentuk tajdid (pembaruan) yang sangat relevan dengan semangat zaman,” ungkap Founder Galeri Astronomi Islam. Buku Python for Islamic Astronomy direkomendasikan bagi para pemrogram, peneliti, mahasiswa, serta siapa pun yang tertarik memahami bagaimana ilmu astronomi Islam klasik dapat disinergikan dengan kecanggihan komputasi modern untuk kemaslahatan umat.
