Kuala Lumpur – Rombongan Persatuan Falak Syar’i Malaysia berkesempatan bertemu dengan Penaung Persatuan, YB Senator Dato’ Setia Dr. Haji Mohd Na’im bin Haji Mokhtar, Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Hal Ehwal Agama), pada 27 Rabiulawal 1447/19 September lalu. Pertemuan yang berlangsung penuh keakraban ini menjadi momentum penting bagi Persatuan Falak Syar’i Malaysia untuk kembali meneguhkan peran serta kontribusinya dalam pengembangan ilmu falak di tanah air. Dalam kesempatan tersebut, pihak Persatuan menyampaikan sejarah pendirian organisasi yang telah berdiri lebih dari 40 tahun. Sejak awal, Persatuan Falak Syar’i Malaysia berkomitmen menghidupkan tradisi pengajian ilmu falak berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, sekaligus menjadi wadah bagi para ahli, akademisi, dan masyarakat untuk memajukan bidang tersebut. Selama lebih dari empat dekade, Persatuan turut berperan dalam mendidik masyarakat tentang penentuan waktu salat, arah kiblat, serta penetapan awal bulan hijriah, di samping mendukung berbagai kajian akademik terkait. Rombongan juga membahas rencana peringatan 40 tahun Persatuan Falak Syar’i Malaysia yang akan diselenggarakan tahun ini. Peringatan tersebut tidak hanya menjadi acara refleksi sejarah, tetapi juga dirancang sebagai forum mempertemukan para pakar falak, cendekiawan, dan generasi muda guna memperkuat kesinambungan tradisi keilmuan Islam. Agenda yang disiapkan antara lain seminar ilmiah, pameran instrumen falak, serta penerbitan khusus yang mendokumentasikan perjalanan dan capaian Persatuan selama empat dekade. Dalam tanggapannya, Dato’ Setia Dr. Mohd Na’im menegaskan, “Ilmu falak bukan sekadar pengetahuan teknis, melainkan disiplin yang menghubungkan kita dengan ibadah dan syiar Islam. Usaha Persatuan Falak Syar’i Malaysia selama lebih dari empat dekade memiliki nilai yang sangat besar, dan pemerintah akan terus mendukung inisiatif semacam ini.” Beliau juga menekankan pentingnya memperkuat ilmu falak agar tetap relevan menghadapi tantangan zaman sekaligus menjadi warisan yang lestari bagi generasi mendatang.
